BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 26 Maret 2010

about JUNK FOOD

Junk Food, pasti uadah pada tau kan sama jenis makanan satu ini. Nah, Miev mau ngabahas sedikit tentang junk food.

Junk food, sebutan untuk makanan yang gak sehat. Jumlah unsur yang dibutuhkan tubuh, yang terdapat di junk food gak seimbang. Biasanya sih banyak terdapat lemak, garam atau gula. Nutrisi, vitamin dan mineral, jumlahnya bisa dibilang sedikit. Kalian yang denger junk food, pasti langsung mikir fast food, ya kan. Yap, fast food emang tergolong junk food. Tapi, gak cuma fast food loh. Makanan tradisionalpun juaga ada yang tergolong junk food. Mau tau. Contohnya, soto babat dan soto kaki kambing.

Trus, apa kita harus menghindari junk food dengan tidak memakannya? Duh, gak kali, junk food sebenarnya juga mengandung beberapa unsur yang dibutuhkan tubuh. Misalnya, es krim yang banyak mengandung kalori dan kalsium. Pizza mengandung vitamin C, serat, dan kalsium.
Jadi, junk food masih memiliki manfaat. Hanya saja, bagaimana cara kita untuk mengkonsumsi junk food. Kalo yang kita konsumsi menggandung lemak berlebihan, sekalian pesen sayuran gitu deh.
Yaa, junk food oke sih, asal :
 Gak berlebihan
 Dikombinasikan dengan menu sehat dan seimbang
 Olah raga yang teratur

Ini sedikit tips, junk food yang sehat :

• kalo kita makan burger, keju dan sayuran didalamnya dimakan juga. Dan jangan lupa menyertakan jus buah yaa
• trus, kalo pesen pizza, pilih yang banyak sayurannya
• lagi jjs nih, pengen makan fried chiken. It’s ok, but, hindari bagian kulitnya dan jangan lupa juga sama sup sayurannya. Kalo French fries, lengkapi sama salad yach


Yach, Miev rasa sih, dengan info yang sedikit ini, temen-temen jadi sadar untuk tidak mengkonsumsi junk food secara berlebihan. ^^







Miev ngebuat tulisan ini dengan sedikit ngintip dibuku forGIRLS edisi 8.
Hehehe, maaf yaa. ^^’

seharusnya

seharusnya aku sadar dari awal
bahwa kau menyukainya
manaruh perhatian padanya
sehingga aku dapat mencegah perasaanku ini

seharusnya dari awal aku menyadari
sorot mata yang berbeda
yang kau berikan padanya
sehingga aku dapat menjaga jarak denganmu

seharusnya dari awal kau jujur padaku
sehingga tak ada yang tersiksa seprti ini

sekarang
semua telah terlambat
aku terlanjur menyukaimu
aku terlanjur menaruh hati hanya padamu

aku bukan ingin menjadi egois
hanya saja
perasaan ini terlalu mengebu-gebu
tak sanggup aku menepisnya
tak sanggup aku membuangnya
aku begitu ingin memilikimu
begitu ingin menjadi satu-satunya
yang berharga untukmu


suatu saat nanti
aku yakin
kau pasti akan mengerti perasaanku ini

Kamis, 11 Maret 2010

Ternyata Aku Masih Sayang

Gak terlalu lama sih aku jadian sama Dani. Tapi, entah mangapa, hubungan kami mulai merenggang. Alasan Dani sih, dia lagi sibuk. Tapi, temen-temennya bilang kalo dia lagi deket sama Nina. Aku sih berusaha buat gak percaya. Tapi aku jadi mulai sedikit ragu sama Dani.
“Mia, ini kan jam istirahat. Kamu gak mau ke kantin?” tanya sahabat karibku. Putri.
“Gak deh Put.”
“Kenapa?”
“Males aja.”
“Kamu kepikiran sama Dani ya Mi?”
“Gak sih.”
“Bohong kan. Udah deh jujur aja.”
“Iyalah Put. Aku sama Dani tuh baru jadian, belum satu bulan juga. Tapi kenapa hubungan kita jadi tiba-tiba renggang gini coba. Pake acara ada orang ke-3 lagi. Kesannya kan jadi gimana.” Curhatku pada Putri, dan aku hampir nangis dibuatnya.
“Sudah Mia. Kamu harus percaya dulu sama Dani. Dia bilang ke kamu kan kalo dia lagi sibuk. Kalo soal Nina, mending cari tau dulu, mereka deketnya kanapa. Siapa tau mereka ada tugas bareng. Makanya mereka deket. Udah yaa Mi, gak usah nangis.” Hibur Putri. Dan aku balas hanya dengan senyuman. Aku gak sanggup dan gak tau harus ngomong apa lagi.
“Gitu donk. Tetap senyum, walau ada masalah. Oke. Baiklah, kita ke kantin yuk. Cari energi. Laper nih.” Bujuk Putri.
“Oke, kita ke kantin.”
Dan kamipun lalu pergi ke kentin.
Saat dikantin, aku dikejutkan oleh sesuatu yang tak ingin aku lihat. Di pojok kantin ada Dani, dan Nina. Mereka kelihatan mesra banget. Dan spontan aku berjalan menuju mereka berdua.
“Dani! Jadi ini yang kamu lakukan selama gak sama aku!” bentakku.
“Mia. Aku lagi ngebahas tugas kelompok Mi.” Jelas Dani.
“Bohong!” “Kalaupun emang tugas, kenapa harus dikantin! Jadi, yang selama ini kamu bilang banyak tugas itu juga bohong kan.” Teriakku. Aku udah gak bisa sabar sama sikap Dani.
“Mia, aku gak bohong. Kamu duduk dulu, biar aku jelasin dulu.” Pinta Dani.
“Gak perlu dijelasin. Semua udah jelas. Dan aku mau kita putus! Sekarang juga!” kataku dan aku segera berbalik untuk meninggalkan mereka.
“Mia! Pikirin lagi. Plis Mi, jangan gitu.!” Samar-samar aku denger teriakan Dani. Maaf Dani, keputusanku udah bulat.

“Kenapa harus secepat itu Mi? Apa itu keputusan terbaikmu?” tanya Putri.
“Ini udah yang terbaik Put.” Kataku.
“Ya, kalo menerutmu udah yang terbaik, apa boleh buat. Tapi, kalo kamu masih ragu sama keputusan kamu. Mending kamu bicarain baik-baik sama Dani.” Kata Putri.
Aku sendiri sebenarnya ragu sama keputusanku ini. Tapi aku gak tahan. Gak taha sama sikap Dani yang sibuk belakangan ini. Gak tahan sama gosip-gosip dari teman-temannya Dani. Gak tahan ngeliat Dani dan Nina.



Malamnya.
“Mia, Dani didepan tuh.” Kata bunda, “Mia marahan sama Dani?” tanya bunda.
“Bunda kok tau? Dani cerita ya bun?”
“Iya. Bunda yang paksa. Habis, biasanya kan kalo Dani mau datang, Mia udah nungguin di depan rumah.”
“Iyaa. Trus, menurut bunda gimana?” aku maminta saran pada bunda.
“Menurut bunda sih, ikutin aja kata hatinya Mia. Percuma kalo Mia lanjutin, tapi Mia selalu dihantui dengan perasan curiga. Dan percuma kalo Mia berhenti disini, tapi sebenarnya Mia gak bisa pisah. Bunda yakin, anak bunda udah bisa nentui langkahnya sendiri.” Ucap bunda dan keluar dari kamarku.
“Jangan lupa. Selesaiin masalah dengan cara baik-baik” tutup bunda sebelum benar-benar keluar dari kamarku. Dan aku, dengan enggan melangkah keluar kamar. Menemui Dani. Sebenarnya apa sih maunya Dani sehingga dia datang ke rumah.
“Ada apa Dan?”
“Mia! Aku mau ngejelasin semuanya. Sebenarnya aku sama Nina gak ada apa-apa. Kemarin itu gak cuma aku dan Nina di kantin. Kita bertiga, sama Bimo. Tapi, pas kamu datang, Bimo lagi di toilet.” Jelas Dani.
“Kalo emang begitu, kenapa kalian harus ngerjain dikantin?” selidikku dengan sedikit ketus.
“Kalo itu, err, sebenarnya, memang Nina dan Bimo yang mau ngerjain di kantin. Aku ngikut aja.” Jelasnya lagi. Dan aku males ngebahas apa-apa lagi. Bagiku, semua Cuma alasan Dani aja.
“Mia, plis, jangan putusin aku. Kasih aku kesempatan Mia. Aku gak mungkin selingkuh, karena aku sayang sama kamu.” Pinta Dani. Dan sebenarnya aku sedikit luluh setelah mendengar kata-katanya. Tapi aku masih ragu, apa Dani beneran bisa dikasih kesempatan lagi.
“Maaf Dani. Aku gak bisa.” Jawabku.
“Kenapa Mi? Kamu masih ragu sama aku?”
“Iya. Mungkin aku butuh bukti dulu dari kamu.”
“Baik. Aku akan buktikan, bahwa hanya kamu, Mia, yang ada dihatiku.” Kata Dani, semangat 45.
“Berarti, urusanmu udah selesai kan. Kamu bisa dong pulang sekarang.” Kataku yang terkesan mengusir Dani. Dan sebenarnya memang itu maksudku. Kemudian, aku tinggalkan Dani sendiri di depan.



Esok harinya. Sesampainya aku di kelas. Aku melihat secarik surat yang terletak di atas mejaku. Surat dari siapa?
‘Mia, aku selalu menunggumu. Kuharap, kamu masih membuka hatimu untukku.’
Isi surat ini, mengingatkanku pada Dani. Benarkah ia yang mengirim surat ini?

“Mia!” teriak seseorang.
“Kamu baik-baik aja kan setelah kemarin.” Ternyata Susi.
“Aku baru diceritain sama Putri nih tadi pagi. Sayang yaa aku gak turun. Sebenarnya ya Mi’, menurutku, Dani gak salah sih. Soalnya, Nina kan emang terkenal sebagai biang kerok. Gak bisa ngeliat hubungan orang lain baik, langsung dihancurin deh. Mendingan kamu batalin deh keputusanmu itu. Balik lagi aja sama Dani.” Pinta Susi.
“Gak bisa Sus. Keputusanku udah bulat.” Kataku.
“Udah deh Sus, kamu gak usah maksa gini. Itu udah jadi keputusannya Mia.” Kata Putri.
“Tapi gak bisa gitu Put. Dani itu orang baik-baik. Dia gak mungkin selingkuh. Masa’ gara-gara dia lagi sama Nina, langsung diputusin gitu. Padahal, belum tentu Dani yang deketin Nina. Bisa aja kan Nina yang cari masalah. Plis Mi’ maafin Dani. Baikan sama Dani ya.” Pinta Susi. Terdengar memaksa sih. Tapi, pasti Susi tau segalanya tentang Dani. Susi, teman main Dani dari TK. Bahkan yang comblangin aku sama Dani itu, ya, Susi. Jadi, dia pasti ngerti segalanya.
“Mia diem, berarti mau kan baikan sama Dani.” Ucap Susi lagi.
“Maaf Sus, aku gak bisa. Aku butuh waktu buat maafin Dani.” Kataku.
“Yach, Mia.” Dan kata-kata Susi terputus diakibatkan datangnya Pak Joko. Guru biologi yang tak disukai. Gimana mau disukai, galaknya minta ampun. Plus, tampangnya yang garang, dengan postur tubuh tinggi, dan sedikit kumis dan jenggot, membuatnya seperti harimau.
“Perhatian semua! 2 minggu lagi bapak akan adakan praktek diluar sekolah. Praktek ini akan dilaksanakan disekitar hutan kota, dengan tujuan, mengenalkan alam lebih dekat kepada kalian. Mungkin akan memakan waktu 2-3 hari. Jadi kita juga akan kemping disana.”
What?!!! Kemping. Duh, kalau sekedar praktek sih gak papa. Tapi kalo pake acara kemping, males banget sih.
“Maaf pak, apa seluruh siswa wajib ikut serta?” tanya Putri.
“Wajib. Bagi siswa yang tidak ikut serta, tidak akan mendapat nilai biologi melibihi 7. Kecuali, ada keterangan dari orang tua. Dan, kalian harus mencari partner. 1 kelompok terdiri dari 2 orang. Dan nanti akan digabung dari kelas lain. Mengerti semua?”
“Mengerti!!!” semua serempak menjawab.
“Baiklah, selamat pagi anak-anak”
Partner? Siapa ya? Biologi, harusnya aku sama Putri aja, dia kan ngerti banget tentang biologi. Tapi, -saat aku menoleh kearah Putri, dia sedang asik berbincang dengan Susi-. Sepertinya aku kalah cepat. Susi pasti udah sama Putri nih. Sama siapa dong?
“Mia, kamu mau gak jadi partnerku.” Susi, memintaku jadi partnernya.
“Loh, bukannya kamu udah sama Putri?”
“Ah, Putri payah. Dia udah sama Yudi tuh.”
“Iya, ya. Dia kan emang lagi deket sama Yudi.”
“Trus, kamu mau kan jadi partnerku.” Pinta Susi –lagi-.
“Iya.”
“Gitu dong. Eh, ke kantin yuk. Laper nih.” Ajaknya.
“Hush, pagi-pagi udah laper. Gimana sih.”
“Iya nih. Tai gak sarapan. Makanya mau nyari sarapan nih di kantin. Udahlah, ayo temanin aku. Ok.” Katanya dan menarik tanganku. Aku menurut aja. Kalo gak diturutin, Susi bakal ngoceh mulu, kaya burung beo. Lagipula gak ada salahnya kalo ke kantin, cari-cari cemilan. Dijalan menuju kantin, saat melewati kelasnya Dani, aku melihat Dani dan Nina tentunya, sedang duduk berdua dipojok depan. Apaan tuh. Katanya hanya tugas. Buktinya selalu berdua. Ternyata kamu hanya berbohong Dan’.
“Mia, mau mampir dulu?” tanya Susi.
“Err, ngapain?”
“Siapa tau mau nyapa dan ketemu Dani dulu.”
“Apaan sih. Udah deh ya.” kataku sembari mempercepat jalanku. Dani, aku muak sama janji kamu.



Beberapa hari kemudian.
Didepan kelas, aku, Susi, Putri dan Yudi bercengkrama.
Yudi : “Mia, kamu udah putus sama Dani ya?”
Aku : “Iya, kenapa?”
Yudi : “Gak papa. Kapan?”
Aku : “Belum seminggu sih.”
Yudi : “Cepet amat.”
Susi : “Emang. Lagi pula Dani gak salah kok.”
Yudi : “Masa’. Coba deh liat diujung lapangan. Baru putus, udah dapat yang baru tuh.”
Yudi menunjuk kearah dimana Dani duduk dan disebelahnya ada Nina. Lagi-lagi.
Susi : “Coba kamu liat. Mereka pegang buku tau. Berarti mereka Cuma belajar. Gak macem-macem.”
Yudi : “Buku itu Cuma alasan. Supaya gak banyak yang curiga. Dulu, waktu aku ngedeketin Putri kan, juga bawa-bawa buku.”
Susi : “Itu kan kamu.Dani itu beda ya dari kamu dan cowo yang ada disekolah ini.”
Sepertinya akan ada perang, pro-kontra Dani-Nina. Kenapa sih Yudi sama Susi mesti ngebahas Dani-Nina. Aku terlalu benci dengan kata itu. Apalagi Dani.
Putri : “Udah-udah. gak usah ribut kenapa sih. Biarin Mia yang menilai.”
Thank’s Put. Kamu udah ngerti aku. Dan aku kembali tertegun melihat Dani. Seperti merasakan sesuatu yang gak enak. Dan aku tak tau apa itu. Yang jelas, aku gak suka melihat mereka berdua.


Saat kemping. –sebelum berangkat menuju hutan kota-
“Perhatian, bapak akan membacakan peraturan yang berlaku. Harap semua memperhatikan.” Suara pak’Joko terdengar dari to’a. Aku gak mood banget. Kelasku dan kelas Dani, pergi disaat yang sama. Kenapa harus kelas Dani sih. Padahal aku ikut penelitian ini karena gak ingin bertemu Dani.
“Mia, kamu jodo nih sama Dani.” Kata Susi.
“Maksudnya?”
“Ya. bisa satu waktu gini. Padahal urutan kelas kita sama Dani lumayan jauh loh.”
“Tapi, ada Nina.”
“Nina? Gak usah dihirauin kali.”
“Kan aku males kalo harus ketemu Nina. Apalagi ngeliat Dani sama Nina.”
“Kenapa? Kamu cemburu yaa? Tandanya masih sayang tuh.uah Mia, kamu balik aja sama Dani. Aku dukung 100%. Nina, ntar aku yang urus. Yah,yah,yah.” Suara Susi meninggi. Bahkan, mengalahkan suara pak’Joko yang menggunaka to’a.
“Harap tenang terlebih dahulu. Saya tidak ingi ada suara, selain suara saya.” Ucap pak’Joko lagi. Susipun manunduk, tapi dia tersenyum penuh arti. Pasti ada yang dia rencanain.

-sesampainya dihutan kota-
“Baik. Kita sudah sampai ditempat tujuan. Sebelum turun dari bus, bapak akan membacakan kelompaok dengan partner yang telah kalian pilih kemarin. 1 kelompok terdiri dari 2 partner. Dengan begini, bapak harap kalian bisa bekerja sama dengan siapapun. Pertama, Yudi, Putri, Nina, Putra. Kedua,..... Ketiga,........ Keempat, Susi, Mia, Bimo, Dani. Kelima,......,dst”
Aku satu kelompok sama Dani. Sekilas aku melihat senyum Susi yang dari tadi tak hilang. Apa yang ada difikiran Susi.
“Kegiatan hari ini akan dimulai pukul 15.00. dan sekarang pukul 11.15, kalian dapat menggunakan waktu luang ini untuk beristirahat, mendirikan tenda, dan berkeliling menikmati alam. Dan kita akan berkumpul kembali disini pukul 15.00. Semuanya, bubar.” Tutup pak’Joko.
“Tuh kan Mi’. Kamu emang jodoh sama Dani. Buktinya bisa satu kalompok kaya gini.” Usil Susi.
“Apaan. Ini semua Cuma kebetulan tau. Uadah deh, sekarang, kita diriin tenda ini dimana dan bagaimana?”
“Bagaimana? Memang kanu gak bisa diriin tenda Mi’?”
“Ya gak bisa. Kalo bisa, udah jadi kali ni tenda.”
“Butuh bantuan Mia?” tanya Dani. Mengejutkanku dari belakang.
“Eh, gak. Cuma gak perlu. Cuma ngediriin tenda kok. Pasti bisa.” Jawabku sekenanya.
“Gak usah malu-malu gitu kali Mi’ kalo butuh bantuan. Masalah tenda mah’, serahin aja sama Dani. Dani nih, ahlinya bikin tenda.” Ternyata Bimo berada dibelakang Dani.
“Udah deh Mi’, biar Dani aja yang diriin tenda. Aku nyerah deh.” Kata Susi.
“Udah, kalian tunggu aja di bawah pohon itu. Biar Dani dan aku yang urus semua. Ayo Dan, buat cewe-mu nih.” Kata Bimo, mendorong Dani dan merekapun mulai mendirikan tenda. Dari jauh aku melihat Dani yang dengan cekatan mendirikan tenda. Yang ini, begini. Yang lainnya begitu. Gak ngerti aku. Dani, kamu begitu baik hati, cekatan, pintar, dewasa. Itu yang aku suaka dari kamu, dan itu yang aku tau teneang kamu. Aku gak nyangka kamu bisa selingkuh kaya gini.
“Sip. Nona-nona, tenda kalian udah jadi. Apakah kalian akan segara menghuninya?” canda Bimo.
“Kalian cape’ tidak?” tanya Dani
“Gak sih. Kenapa?” ucap Susi
“Aku tau sedikit materi penelitiannya, yah, kalo kalin gak keberatan sih, kita mau kesana. Jadi kerjaan kita gak terlalu banyak nantinya.” Ajak Dani.
“Lagi pula kita sering kesini. Dan, kita bakal ajak kalian ketempat penelitian yang bagus banget. View-nya keren deh.” Tambah Bimo.
Susi dan aku saling berpandangan.
“Boleh.” Jawab Susi. Dan kamipun ketempat yang dimaksud.
Bimo : “Gimana? Baguskan.”
Susi : “Keren. Kota keliatan bagus banget.”
Dani : “Kalo malam, bakal lebih bagus lagi Sus’.”
Susi : “Malam? Kamu sering ke sini Dan?”
Bimo : “Sama aku juga kali. Kamu tau, semenjak Dani diputusin, hampir setiap malam dia kesini.”
Mia : “Hah! Ngapain?”
Bimo : “Dia nyesel. Kenapa waktu itu nerima tawaranku buat nerjain tugas dikantin.”
Dani : “Bohong. Bukan itu.”
Mia : “Trus, buat apa?”
Dani : “Err, aku hanya memikirkan cara, gimana supaya aku bisa balik lagi sama kamu Mi’. Setiap ngeliat keindahan kota dari sini, aku selalu ingat padamu. Walaupun aku tak bisa memilikimu lagi, biarlah aku mengingat keindahanmu, senyummu yang berada di kota ini.”
Bimo : “Mia, kayanya kamu harus kasih kesempatan lagi ke Dani deh. Semuanya itu salah aku. Aku minta Dani buat bantuin aku deketin Nina. Dan aku salalu nervous saat bersama Nina, walau disitu ada Dani.”
Susi : (berbisik kearah Bimo) “Bim, mending kita menjauh duku. Biarin mereka berdua ngomong dulu deh.”
Susi dan Bimopun menjauh dari aku dan Dani.
Dani : “Aku gak bisa ngelupain kamu Mi’. Aku juga gak bisa kao kamu jauh dari aku. Kamu beneran gak bisa kasih aku kesempatan ya Mi’?”
Mia : “Aku juga, gak pernah bisa ngilangin kamu dari fikiran aku. Mungkin aku bisa kasih kamu kesempatan. Tapi....”
Dani : “Tapi apa?”
Mia : “Kamu masih nyomblangin Bimo sama Nina kan? Aku gak bisa ngeliat kamu deket sama Nina.”
Dani : “Hahaha. Bimo udah aku suruh buat berani nyatain perasannya sendiri.”
Dani : “Jadi, kamu mau kan balik sama aku?”
Iya, aku mau. Itu yang menjadi teriakan hatiku. Namun, aku terlalu malu mengatakannya. Sehingga aku hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman.
Dani : “Beneran Mi’. Aku seneng.”
Bimo dan Susi : “Akhirnya, kalian baikan juga. Kita kan jadi ikutan seneng juga.”
Thank’s Susi, Bimo. Aku gak balkal ngelepas Dani lagi. Semua perasaanku menunjukan kalo aku gag pernah bisa pisah dari Dani.











cerpen buatan Miev sendiri nui. . .

koment'naa Miev tunggu yaa. . .
^^

Minggu, 07 Maret 2010

narsis di waduk


setelah pulang manasik haji. . .
(udah jadi hajah nie)

qt pergi ke waduk. . .
ngapain. .? ? ?
(berenang)

ya gak lah. . .

qt narsis.narsis.an di sana. . .

uu. . .

poto.poto.naa kyenz.kyenz. . .

T.O.P bgd. . .

Manasik Haji



Cihuy. . .
udah jadi Hajah nie. . .
xixixi




praktek Manasik Haji di ckulah. . .
seruw gila. . .

walauw ada ribut.ribut dikit saat lontar jumrah. . .



tapi, ,
tetap. .
setelah praktek, ,
GASHIWA poto.poto dunk. . .

GASHIWA the best.lah. . .

Pernikahan diakhir Febuari


duileh. . .

bukan aku yang nikah nieh. . .

kakak sepupu aku yg nikah. . .
(akhirnya)

seneng deh. . .

Ryan dan Sitti. . .


kakak.kakak.ku, , ,
semoga langgeng yaa rumah tangganya. . .
semoga menjadi keluarga yang sakina, mawaddah, warohmah. . .
^^



(jd pengen nyusul) =p
jus.kid

Hadirnya si kembar


ada yang berbeda di tahun baru ini. . .

ade' kembar. . .
^^
xixixi

walaupun bukan ade kandung sih. . .

tapi, ,
tetep seneng dapat ade kembar. . .
(maksa euyy)

lucu.lucu mereka. . .
kaya bayi. . .
(ya eyalah. kan mereka emank bayi)


moga ade.ade ini saat besar ntar, ,
jadi anak yang baik semua. . .
amiiin. . .
^^

Rencana HSM 4

Film remaja "High School Musical" awalnya hanya akan diproduksi sebanyak tiga seri. Namun, anemo masyarakat yang besar, terutama di kalangan remaja, membuat Disney sebagai produser film tergoda membuat film ke-empatnya.

"High School Musical 4" (HSM4) akan menampilkan bintang dan karakter baru yang disebut-sebut akan menggantikan beberapa pemain inti di tiga film sebelumnya. Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai siapa saja yang akan mengisi peran dalam "HSM4", kehadiran dua bintang utamanya Zac Efron dan Vanessa Hudgens diharapkan masih akan muncul.

"Trilogi High School Musical melahirkan generasi baru dalam genre film musikal yang pernah ada. Untuk film keempat ini, kami (Disney) menantang seluruh tim kreatif untuk membangkitkannya kembali, dan menciptakan sesuatu yang luar biasa dan menjadi sebuah fenomena baru, sekali lagi," ujar Presiden Entertainment Disney Channel Gary Marsh.

Jika ada kemungkinan beberapa pemainnya akan diganti, Disney tetap mempercayakan Bill Borden dan Barry Rosenbush sebagai produser eksekutif dan Peter Barsocchini sebagai penulis skenario.
Film akan memulai produksi tahun ini dan dijadwalkan tayang perdana di Disney Channel 2010 mendatang.




Miev nanti banget tuh HSM 4. . .
Tapi, ,
Kalo gak ada kak’Ashlay Tisdale, ,
Miev ragu bakal nonton filemnya atau gak. . .


Mudahan kak’Ashley tetep main di HSM 4 yaa. . .